Memang sudah karakter manusia gampang menjadi ke-ge-er-an, ndak tau kenapa nuansa itu semakin kental akhir-akhir ini. Baru tahu beberapa ilmu yang mungkin orang lain belum menguasainya lantas diam-diam merasa lebih pinter, yang lain tidak memiliki kualitas berpikir sebagus dirinya. Baru melewati beberapa masalah hidup lantas diam-diam mengklaim memiliki mentalitas yang berkualitas, yang lain? Not a good quality. Yang paling rame sekarang adalah mereka yang berilmu dan beribadah lantas merasa paling suci, paling benar. Yang lain salah, yang lain neraka.
Padahal, jika semua ibadah kita seumur hidup dikumpulkan jadi satu, akankah bisa mengalahkan rahmat dan pemberian Tuhan? Mungkin tidak, karena manusia sejauh ini bahkan belum bisa mengatur mekanisme yang terjadi dalam dirinya sendiri. Kita ndak bisa ngatur kapan lapar, kapan kebelet pipis, kapan harus nelek. Kita ndak bisa nyuruh jantung berdetak, ndak bisa juga nyuruh istirahat. Lha ini kok ada yang ngatur siapa yg masuk surga, siapa yg masuk neraka. Masuk neraka atau surga mugkin hanya karena ridho Yang Memberi Hidup. Nah ridho-Nya ini yang harus dicari.
Jadi saat ada klaim sebagai yang suci, yang benar, dll sebenarnya agak lucu. Kl inget kisah Nabi Yunus As saat ditelan ikan paus. Dalam doa nya beliau bahkan ga ke-ge-er-an mengklaim dirinya sebagai seorang yang suci. Bahkan Beliau menyebut dirinya termasuk orang-orang yang zalim. La ilaha illa anta Subhanaka inni kuntu minaz zolimin (Tidak ada tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau. Sungguh aku termasuk orang-orang yang zalim.).
Ya mudah2 yang nulis, yang baca ndak gampang ke-ge-er-an.
Ndak apa orang lain mengklaim punya kualitas berfikir lebih, kita biasa-biasa aja. Ndak apa yang lain mengaku punya mentalitas yang kuat, kita lemah. Ndak apa orang lain mengklaim apa, menjudge apa. Toh tujuannya sama, satu, ridho-Nya.
@aang_kunaefi
Jl Don Thomas, Maumere
30 Mei 2015
Image may be NSFW.
Clik here to view.

Clik here to view.
