Jenuh dengan rutinitas pekerjaan di kantor, sabtu sore, 28 Maret 2015, kami mencoba spot snorkeling di bawah laut pelabuhan. Bagi saya, spot ini baru bagi saya, karena biasanya kami snoerkeling di Beru, Waioti, Pulau Babi, Pangabatang, dll. Hanya berjarak beberapa ratus meter dari tepat kami, maka spot ini jadi alternatif bagi raga yang lelah dan jiwa yang jenuh.
Terdapat kapal karam di salah satu spot pelabuhan L-Say yang menjadi “rumah” bagi beberapa spesies bawah laut. Selain itu, tiang-tiang penyangga sepanjang pelabuhan juga menambah artistik dunia bawah laut.
And here we go…..
Sebenarnya kami berlima, namun hanya empat orang dari kita yang nyebur ke laut. Dari kanan Helmi a.k.a. Komeng, saya sendiri, Bli Anom, dan Mas Igun.
Tidak perlu menunggu lama, tak jauh dari pinggir pelabuhan terdapat bangkai kapal yang entah kapan tenggelam di sini, diliat dari struktur bangkai kapan yang masih utuh, sepertinya tidak begitu lama kapal ini tenggelam.
Jika sedang surut, samar-samar kapal ini terlihat dari atas pelabuhan, tapi jika air sedang pasang, maka perlu menyelam beberapa meter untuk melihat kapal ini secara keseluruhan.
Tidak seperti beberapa pelabuha di Pulau Jawa atau kota besar lainnya, pelabuhan di sini masih terbilang jernih airnya, tanpa tumpahan minyak atau limbah lainnya.
Lanjut ke jejeran tiang penyanggah pelabuhan, masuk ke dalam tiang ini seperti masuk ke dalam “rimba” tiang. Dengan kedalaman yang tidak dangkal, di sini agak gelap.
Dengan tiang-tiang menjulang dan tak teratur, tempat ini terlihat artistik. Tapi jangan sekali-kali mencoba menyentuh karang yang hidup menempel di tiang-tiang ini jika tidak tangan kalian sobek, seperti jari saya.
Kurang tahu berapa kedalaman di sini, sejauh mata memandang tidak sampai ke dasar laut. Namun demikian, jangan terlalu penasaran, karena terlalu riskan menyelam terlalu dalam tanpa membawa tabung oksigen.
Banyak mahluk hidup yang menempel di tiang-tiang ini. Benerapa tumbuhan laut bahkan menyediakan tempat berlindung bagi beberapa ikan.
Bergeser agak ke pinggir, beberapa ikan unik hidup di sini.
Masih menjadi perdebatan antara saya dan Bli Anom apakah ikan ini scorpion fish atau lion fish. Menurut pengamatanku ini adalah scorpion fish seperti yang kadang saya lihat di Waioti. Menurut kalaian?
It’s just another story of my life here, in Maumere.
Berlibur jangan lupa kerjaan, karena senin sudah kembali.
Epan Gawan!
(Terima kasih, bahasa Maumere)
Jalan Don Thomas Maumere.
28 Maret 2015
@aang_kunaefi
Credit to:
Komenk, Mas Igun, Azzar and Bli Anom for Taking these Photos
